Sepilihan Puisi Rifqi Hanif
SELAYAR PANDANG
Mata-mata ini mengintip gugusan tumpahan Awan
Meneteskan rintik simpu dupa yang melayatkan abu dalam perapian jasad-jasad pejuang
Mata ini menyeru tentang
Kalap yang berseteru
Dengan penegak api
Di antara patah pohon kesumat
Banyumas, 26 Maret 2017
MUNAJAT BURUNG GEREJA
Di pelataran debu, hempasan angin mengkhilaf serpihan serbuk
Terbang mencari tepi jalan tuk bersinggah sejenak
Melepas keringat yang menyimpuh jisim
Seekor burung gereja hinggap dalam pelataran itu
Berias sendu air mata yang terkhatamkan oleh deburan angin
Sendiri tanpa
Kekasih yang hilang terlenyap roh-roh makam tua
Bergantung diri antara ranting pohon basah dan daunnya
Banyumas,30 Maret 2017
JEMBATAN MERAH KOTA TOMANG
Hiruk pikuk hawa menyelinap tubuhku
Merontokkan segenap bulu kuduk tuk mengacungkan jemari
Gelap malam mengurung tumpukan besi merah
Yang menjajarkan jasad-jasad kerikil dan aspal yang meleburkan diri
Merangkai pijakan tuk menopang beban rindu orang-orang
Namun desas-desus kabar angin menjilat telingaku
Meruntuhkan tiang-tiang yang bersandar dalam dada
Tuk cepat menghijrahkan segenap rasa yang mendiami tubuh penuh kusut
Banyumas, 30-03 2017
NAMAKU YANG KAU
Aku tahu ketika hujatan itu mengendus namaku
Dengan hamparan tanah terurai ombak padang pasir
Aku sigap menghempaskan bambu kuning
Mengacungkan runcing
Mencobak-cabik daging yang menyelimuti darah
Meluruh candanya yang berbias pekat malam tanpa purnama
Api kian melintangkan sayap
Menyeru perang dalam deburan badai pasir
Namun udara bersendu menarik lara
Menyimpu menatap layu
Mata-matamu dalam keterasingan
Banyumas, 30-03-2017
MAUKAH ENGKAU
Bersama, memanjatkan jalinan ikatan suci
Yang menyahut dua insan tuk bersimpuh di hadapan tuan
Menghampiri nama-nama dalam lembar ilahi
Bersatu mengadu rasa ingin
Kita bukan asa atau rasa
Namun kita adalah pejuang
Yang menjajakan kaki di atas kobaran api yang belum padam
Yang bertempur membelenggu cercaan bibir petuah
Banyumas, 30-03-2017
Rifqi Hanif, mahasiswa IAIN PURWOKERTO Jurusan Ekonomi Syariah ini memulai pendidikannya di kampus sejak 2015. Keinginannya tuk menulis ia peroleh ketika mengenyam bangku perkuliahan. Karena menurutnya ilmu itu perlu didakwahkan, bukan hanya ketika di kelas saja namun juga keseluruh insan Baik melalui pengajaran langsung maupun melalui lantaran buku untuk dibaca.